Seorang peminum bir sejati ternyata bisa saja tetap memiliki tubuh yang ramping. Mereka memiliki kiat tertentu agar kebiasaan minum bir tidak membuat perut mereka membuncit. Anna Miller, penggemar bir yang juga assistant editor di The George Washington University Medical Center, berbagi rahasia untuk Anda:
1. Mereka memilih bir terbaik
Seorang peminum bir sejati biasanya memilih bir yang berkualitas, bukan yang diembel-embeli "lite". Menurut Miller, dark beer tidak selalu membuat perut membuncit. Seringkali, sebotol bir hitam ternyata hanya mengandung 125 kalori. Sarannya adalah untuk selalu mengecek label informasi nutrisi pada botol atau kaleng bir.
Sementara itu, Beth Hill, seorang mahasiswa kedokteran yang menggemari bir, tidak terlau sepakat dengan pendapat Miller. "Ketika memesan bir, aku selalu mencari citarasanya. Aku tidak terlalu memikirkan kalorinya," ujarnya.
1. Mereka memilih bir terbaik
Seorang peminum bir sejati biasanya memilih bir yang berkualitas, bukan yang diembel-embeli "lite". Menurut Miller, dark beer tidak selalu membuat perut membuncit. Seringkali, sebotol bir hitam ternyata hanya mengandung 125 kalori. Sarannya adalah untuk selalu mengecek label informasi nutrisi pada botol atau kaleng bir.
Sementara itu, Beth Hill, seorang mahasiswa kedokteran yang menggemari bir, tidak terlau sepakat dengan pendapat Miller. "Ketika memesan bir, aku selalu mencari citarasanya. Aku tidak terlalu memikirkan kalorinya," ujarnya.
Pernyataannya mungkin sedikit berlawanan, mengingat kalori dalam sekaleng bir bisa bervariasi. Bila minum lebih dari satu kaleng atau satu botol, tentu mengkhawatirkan juga. Tetapi, ketika kita puas dengan citarasa dengan sekaleng bir tertentu, biasanya kita cenderung tidak meminumnya secara berlebihan. Pada akhirnya, sekaleng atau dua kaleng bir berkualitas tinggi dapat dibandingkan dengan tiga atau empat light beer yang rendah kalori, namun Anda mungkin tidak akan segera puas meminumnya. Yang penting adalah, tahu kapan harus berhenti minum.
2. Mereka minum secara perlahan
Bagi sebagian penggemar bir, aroma jauh lebih menentukan rasa ketimbang penampilannya. Menghirup segar dan lezatnya aroma bir bisa mencegah Anda untuk menghabiskannya dalam sekali tenggak. Sama halnya dengan prinsip ketika makan perlahan membuat Anda mencegah makan berlebihan, maka minum dengan perlahan juga membuat Anda tidak minum berlebihan.
Selain itu, meskipun bir tidak bisa dibilang minuman diet, namun mengonsumsinya secara teratur dalam jumlah yang sedang jauh lebih baik daripada minum berbotol-botol atau berkaleng-kaleng saat nongkrong bersama teman-teman pada Sabtu malam. Cara terakhir ini ternyata bisa meningkatkan gula darah dengan cepat, yang kemudian akan memicu risiko obesitas (selain masalah lain). Ingat juga, selepas menikmati bir dalam jumlah banyak, biasanya kita juga jadi ingin menikmati junk food. Lemak bercampur alkohol yang berlebihan bukan merupakan kombinasi yang baik untuk tubuh Anda.
3. Mereka tetap aktif bergerak
Kandungan utama dari bir adalah air, juga bunga, jamur, dan padi-padian. Kandungan alkoholnya berasal dari padi-padian, terutama jewawut (barley). Oleh karena itu, bir sudah pasti mengandung kalori. Namun para peminum bir akan membakar kalori tersebut selama tidak dengan sengaja memanjakan diri. Misalnya, tidak meminumnya sambil tiduran di sofa sembari menonton televisi, atau duduk saja selama Anda nongkrong di kelab malam. Tubuh harus tetap aktif, entah dengan berdiri sambil ngobrol dengan teman-teman, atau sambil dancing mengikuti hentakan musik.
2. Mereka minum secara perlahan
Bagi sebagian penggemar bir, aroma jauh lebih menentukan rasa ketimbang penampilannya. Menghirup segar dan lezatnya aroma bir bisa mencegah Anda untuk menghabiskannya dalam sekali tenggak. Sama halnya dengan prinsip ketika makan perlahan membuat Anda mencegah makan berlebihan, maka minum dengan perlahan juga membuat Anda tidak minum berlebihan.
Selain itu, meskipun bir tidak bisa dibilang minuman diet, namun mengonsumsinya secara teratur dalam jumlah yang sedang jauh lebih baik daripada minum berbotol-botol atau berkaleng-kaleng saat nongkrong bersama teman-teman pada Sabtu malam. Cara terakhir ini ternyata bisa meningkatkan gula darah dengan cepat, yang kemudian akan memicu risiko obesitas (selain masalah lain). Ingat juga, selepas menikmati bir dalam jumlah banyak, biasanya kita juga jadi ingin menikmati junk food. Lemak bercampur alkohol yang berlebihan bukan merupakan kombinasi yang baik untuk tubuh Anda.
3. Mereka tetap aktif bergerak
Kandungan utama dari bir adalah air, juga bunga, jamur, dan padi-padian. Kandungan alkoholnya berasal dari padi-padian, terutama jewawut (barley). Oleh karena itu, bir sudah pasti mengandung kalori. Namun para peminum bir akan membakar kalori tersebut selama tidak dengan sengaja memanjakan diri. Misalnya, tidak meminumnya sambil tiduran di sofa sembari menonton televisi, atau duduk saja selama Anda nongkrong di kelab malam. Tubuh harus tetap aktif, entah dengan berdiri sambil ngobrol dengan teman-teman, atau sambil dancing mengikuti hentakan musik.
Memastikan tubuh selalu bergerak akan membantu menjaga tubuh dan kemampuan sosial Anda tetap sehat. Ketika Anda lumayan sering minum bir tetapi mengimbanginya juga dengan berolahraga, hal ini tetap lebih sehat daripada rajin minum air putih tetapi tidak pernah berolahraga.
Di atas segalanya, yang membuat peminum bir selalu ramping adalah karena mereka mengutamakan kualitas, bukan kuantitas. Tetap aktif, dan bukan bermalas-malasan. Tahu batas, dan bukan berlebihan. Apakah kesukaan Anda bir, cokelat, atau kentang goreng, prinsip-prinsip itulah yang harus selalu Anda pegang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar