Jika Anda gemar jalan-jalan ke hipermarket, atau ke apotik, sebenarnya ada beberapa jenis susu yang dibuat sesuai dengan kebutuhan kita. Karena, pada dasarnya kondisi tubuh kita berbeda-beda, dan tidak semua orang mampu mengonsumsi susu sapi. Nah, bila selama ini Anda jarang minum susu karena khawatir menjadi gemuk, misalnya, coba cari susu jenis lain yang tetap membuat Anda sehat tanpa menjadi gemuk.
Pilihan terbaik untuk semua: Susu sapi rendah lemak
(83 kal, 0 gr lemak, 8 gr protein per 230 ml)
Segelas susu sapi memberikan asupan protein sama besarnya dengan telur, plus 300 mg kalsium, yang sama dengan 30 persen kebutuhan harian Anda. Dari susu, Anda juga akan mendapatkan vitamin D, nutrisi yang amat dibutuhkan oleh kaum wanita, demikian menurut pakar diet Bonnie Tabu-Dix.
Untuk yang vegetarian: Susu kedelai
(131 kal, 4 gr lemak, 8 gr protein per 230 ml)
Bukan hanya penganut vegetarian yang membutuhkan susu kedelai, tetapi juga mereka yang alergi susu sapi, atau mengalami intoleransi laktosa. Namun, rasanya yang unik membuat Anda yang tak punya masalah dengan kedua hal tersebut juga menyukainya. Yang perlu dicatat, kandungan kalorinya memang sedikit lebih banyak daripada susu sapi rendah lemak, namun kandungan proteinnya sama saja. Hasilnya, rasa kenyangnya juga sama.
Untuk yang sedang diet: Susu almond (60 kal, 2,5 gr lemak, 1 gr protein per 230 ml)
Susu almond punya citarasa manis yang ringan, dan tentunya sedikit rasa kacang. Kalorinya yang rendah cocok untuk Anda yang menyukai susu, namun khawatir membuat tubuh menjadi gemuk. Susu almond juga diperkaya dengan kalsium dan vitamin D. Namun karena kandungan proteinnya sangat rendah dibandingkan susu jenis lain, pastikan Anda mendapatkan asupan protein dari sumber lain.
Untuk yang alergi bahan makanan lain: Susu beras (120 kal, 2,5 gr lemak, 1 gr protein per 230 ml)
Rice milk atau susu beras juga bisa dikonsumsi oleh mereka yang mengalami intoleransi laktosa, kedelai, dan kacang. Kandungan kalorinya dua kali lipat dari susu almond untuk takaran per gelas, proteinnya pun boleh dibilang nyaris tidak ada. Meskipun begitu, produk susu keras tetap diperkaya dengan kalsium dan vitamin D, serta B3 dan B12. Produk susu beras kebanyakan masih merupakan produk impor, sehingga Anda hanya dapat menemukannya di supermarket para ekspatriat, atau di hipermarket.
(83 kal, 0 gr lemak, 8 gr protein per 230 ml)
Segelas susu sapi memberikan asupan protein sama besarnya dengan telur, plus 300 mg kalsium, yang sama dengan 30 persen kebutuhan harian Anda. Dari susu, Anda juga akan mendapatkan vitamin D, nutrisi yang amat dibutuhkan oleh kaum wanita, demikian menurut pakar diet Bonnie Tabu-Dix.
Untuk yang vegetarian: Susu kedelai
(131 kal, 4 gr lemak, 8 gr protein per 230 ml)
Bukan hanya penganut vegetarian yang membutuhkan susu kedelai, tetapi juga mereka yang alergi susu sapi, atau mengalami intoleransi laktosa. Namun, rasanya yang unik membuat Anda yang tak punya masalah dengan kedua hal tersebut juga menyukainya. Yang perlu dicatat, kandungan kalorinya memang sedikit lebih banyak daripada susu sapi rendah lemak, namun kandungan proteinnya sama saja. Hasilnya, rasa kenyangnya juga sama.
Untuk yang sedang diet: Susu almond (60 kal, 2,5 gr lemak, 1 gr protein per 230 ml)
Susu almond punya citarasa manis yang ringan, dan tentunya sedikit rasa kacang. Kalorinya yang rendah cocok untuk Anda yang menyukai susu, namun khawatir membuat tubuh menjadi gemuk. Susu almond juga diperkaya dengan kalsium dan vitamin D. Namun karena kandungan proteinnya sangat rendah dibandingkan susu jenis lain, pastikan Anda mendapatkan asupan protein dari sumber lain.
Untuk yang alergi bahan makanan lain: Susu beras (120 kal, 2,5 gr lemak, 1 gr protein per 230 ml)
Rice milk atau susu beras juga bisa dikonsumsi oleh mereka yang mengalami intoleransi laktosa, kedelai, dan kacang. Kandungan kalorinya dua kali lipat dari susu almond untuk takaran per gelas, proteinnya pun boleh dibilang nyaris tidak ada. Meskipun begitu, produk susu keras tetap diperkaya dengan kalsium dan vitamin D, serta B3 dan B12. Produk susu beras kebanyakan masih merupakan produk impor, sehingga Anda hanya dapat menemukannya di supermarket para ekspatriat, atau di hipermarket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar