Keterbukaan selebriti seperti Gwyneth Paltrow atau Zoe Saldana untuk membahas kehidupan seksnya di layar kaca diyakini merupakan faktor pemicu naiknya angka penjualan alat peraga seks ini.
"Seorang selebriti terkenal memberikan wawancara mengenai kehidupan seksnya, atau kesukaannya memakai sex toys, dan setelah itu kami akan melihat penjualan (sex toys) meningkat," ujar Neal Slateford, pendiri toko alat peraga seks di Inggris, Lovehoney. "Hal ini sebenarnya dimulai sejak ditayangkannya Sex in the City, yang sangat membebaskan bagi kaum wanita, khususnya setelah tokoh Charlotte membeli vibrator. Mendadak perempuan biasa pun tidak takut lagi membicarakan kehidupan seksnya, dan bahwa mereka menggunakan alat peraga seks."
"Seorang selebriti terkenal memberikan wawancara mengenai kehidupan seksnya, atau kesukaannya memakai sex toys, dan setelah itu kami akan melihat penjualan (sex toys) meningkat," ujar Neal Slateford, pendiri toko alat peraga seks di Inggris, Lovehoney. "Hal ini sebenarnya dimulai sejak ditayangkannya Sex in the City, yang sangat membebaskan bagi kaum wanita, khususnya setelah tokoh Charlotte membeli vibrator. Mendadak perempuan biasa pun tidak takut lagi membicarakan kehidupan seksnya, dan bahwa mereka menggunakan alat peraga seks."
Di Inggris, bisnis alat peraga seks menghasilkan keuntungan sebesar 250 juta poundsterling (Rp 3,7 trilyun) setahun, sedangkan penjualan global untuk aksesori erotik diperkirakan meningkat menjadi 400 juta poundsterling (Rp 5,9 trilyun). Lovehoney sendiri, yang didirikan pada tahun 2002 oleh Slateford bersama Richard Longhurst, telah melihat peningkatan penjualan setiap tahun dengan nilai total 16 juta poundsterling (Rp 239 milyar). Lovehoney mengestimasi, saat ini hampir separuh penduduk negara ini memiliki alat peraga seks. Hal ini membuat penjualan alat peraga seks secara global akan menjadi 5,5 milyar pounsterling (Rp 82 trilyun) setahun, dan pada tahun 2020 diperkirakan akan menjadi 40 milyar poundsterling (Rp 597 trilyun). Artinya, sama dengan penjualan smartphone!
"Sudah ada perubahan besar dalam perilaku orang lebih dari 10 tahun terakhir. Sekarang toko ritel mainstream pun menjual sex toys. Cobalah masuk ke toko farmasi, Anda pasti juga akan melihat alat peraga seks di antara kondom," papar Slateford.
Perempuan saat ini memang tidak malu-malu lagi untuk menggunakan alat bantu seks, dan mereka tahu apa yang mereka inginkan. Analis pasar ritel Hewson membenarkan bahwa telah ada revolusi dalam 30 tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh kenyataan bahwa kaum perempuan semakin memiliki posisi yang kuat dalam rumah tangga maupun di tempat kerja.
Beberapa selebriti, seperti Teri Hatcher, Eva Longoria, dan Halle Berry, juga memberi dukungan terhadap penggunaansex toys, sehingga kaum perempuan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar. Longoria (37) pernah mengungkapkan bahwa sesi bercinta terbaik yang pernah dialaminya terjadi berkat bantuan alat peraga seks. "Alat ini merupakan hadiah terbaik buatku, yaitu orgasme," celetuknya dalam suatu wawancara.
"Sudah ada perubahan besar dalam perilaku orang lebih dari 10 tahun terakhir. Sekarang toko ritel mainstream pun menjual sex toys. Cobalah masuk ke toko farmasi, Anda pasti juga akan melihat alat peraga seks di antara kondom," papar Slateford.
Perempuan saat ini memang tidak malu-malu lagi untuk menggunakan alat bantu seks, dan mereka tahu apa yang mereka inginkan. Analis pasar ritel Hewson membenarkan bahwa telah ada revolusi dalam 30 tahun terakhir, yang dipengaruhi oleh kenyataan bahwa kaum perempuan semakin memiliki posisi yang kuat dalam rumah tangga maupun di tempat kerja.
Beberapa selebriti, seperti Teri Hatcher, Eva Longoria, dan Halle Berry, juga memberi dukungan terhadap penggunaansex toys, sehingga kaum perempuan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar. Longoria (37) pernah mengungkapkan bahwa sesi bercinta terbaik yang pernah dialaminya terjadi berkat bantuan alat peraga seks. "Alat ini merupakan hadiah terbaik buatku, yaitu orgasme," celetuknya dalam suatu wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar