Begitulah kira-kira gambaran yang bisa saya ungkapkan jika menonton siaran TV yang meliput kasus penipuan kasino di Austria. Pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing (icon menirukan Peggy Melati Sukma)!!! Kalang kabut!!!! Weh, mengapa justru pusing kalau menang lotere di kasino sebesar 43 M, yah?
Awal mulanya seorang warganegara Swiss (Behar Merlaku), bersama istri tercinta (Fatime) dan kawan-kawan, bermain judi disebuah kasino di Austria pada tanggal 26 Maret yang lalu. Mungkin malam sebelumnya ia mimpi kejatuhan duren karena lelaki berusia 26 tahun ini, hari itu memenangkan 43 juta euro! Ternyata kegembiraan ini justru berbuah berang. Lantaran kasino mengatakan kemenangan itu hanyalah fatamorgana, Behar menggeret kasino ke meja hijau!
Saya bengong melihat laporan reportase di salah satu channel TV swasta Jerman. Seorang lelaki bernama Behar Merlaku menuntut hingga pengadilan agar haknya diterima dari kasino di Austria ini.
Ia bahkan seperti sudah jatuh ketimpa tangga. Sudah tak menerima uang jackpot yang ia mainkan di mesin, malah dapat Hausverbot (red: dilarang menginjakkan kaki/masuk/bermain) di kasino itu lagi. Larangan ini juga diberikan oleh beberapa toko dan swalayan jika seseorang ketahuan mencuri. Eits.
“Ich will die 43 Millionen. Jeden Cent” (red: saya akan mempertahankan 43 milyar itu sampai tiap sennya). Itu yang ditegaskan Behar Merlaku dari Dietikon, Swiss. Bagaimana dengan kompasianer jika mengalami kejadian serupa? Serasa memegang 43 M ditangan, tiba-tiba melayang diudara terbang bersama angin kencang. Mak plenggong ….
Yup, sebenarnya pria yang dari perawakannya kelihatan masih keturunan Turki itu yakintelah membuat film melalui HP nya hingga merekam mesin Austrojackpot dengan angka penunjuk 42′949′672,86 Euro (nyaris 43 juta euro itu). Tetapi justru seorang karyawan kasino Bregenz mengambil chip dari mesin dan menghapus angka dengan mengetik kode didalam mesin otomat sehingga angka menjadi nol dan si pekerja menghilang bersama kartu chip mesin tempat ia menang. Kasino memberi penjelasan bahwa itu kesalahan mesin lantaran biasanya mesin hanya diset untuk memenangkan pemain hingga beberapa ribu euro saja. Once more, direktur kasino menegaskan „Technischer Defekt, Computerfehler”, habis perkara.
Merasa dibohongi, si pria Swiss menyewa pengacara asal Innsbruck, Austria(Thomas Kerle) untuk mendampinginya ke meja hijau. Sayangnya ini belum membuahkan hasil. Duh, bayangin prosedural pengadilan apalagi di negeri maju, kayak apa ya?
Well, soal kota Innsbruck pernah saya bahas dalam postingan terdahulu
Merlaku tetap maju tak gentar, katanya ini demi masa depan anak lelakinya, Erion yang baru saja lahir. Ia berkaca dalam cermin “Glück in der Liebe, Pech beim Spiel” (red: beruntung dalam babagan cinta tapi buntung soal judi).Saking penasarannya, saya bertanya kepada pakar judi eh maksud saya beberapa tetangga yang suka berjudi di kasino dan membeli Lotto (red: undian berhadiah uang semacam Porkas di tanah air dahulu).
J (40 tahun) rajin judi di kasino Spaichingen setiap hari Sabtu malam. Sudah 10 tahun ini ia memang diijinkan istrinya untuk gambling. Suatu kali pernah J menang 1000 euro, mungkin saja ketagihan …. Tetapi kesempatan emas tak akan datang dua kali, bukan ? Kalau dihitung-hitung mungkin hampir sama pengeluaran selama 10 tahun untuk berjudi dengan pendapatan sekali itu, bahkan lebih ?
Lalu saat saya tanya soal kasus 43M-Merlaku. J mendukung tindakan si pria Swiss itu untuk mendapatkan hak 43 juta euro-nya lantaran sebelumnya pihak kasino tidak mengumumkan hari itu sedang ada galian kabel eh maksud saya kesalahan teknis/software jadi everything was actually OK. Jadi aneh kalau tiba-tiba mereka mengumumkan demikian setelah Mehar menang.
Lain lagi dengan tetangga dekat saya, U (55 tahun). Mantan rocker yang selalu mengutus istrinya untuk turun ke toko di bawah demi membeli Lotto setiap minggu sekali itu mengatakan bahwa bisa jadi dua-duanya benar. Bahwa kasino memang saat itu apes sedang kesambet salah teknis/software tetapi Merlaku juga berhak mendapatkan hadiah seperti tertera dimesin. Nah, untuk jalan tengah menurut lelaki gundul itu, sebaiknya si Merlaku dikasih berapa euro gitu biar tidak patah hati.
Bagaimana menurut kompasianer ?
Bang Roma bilang :
Judi (judi), menjanjikan kemenangan
Judi (judi), menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong), kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong), kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
So so so … sebaiknya, jika tidak ingin pusing dan sakit kepala … janganlah berjudi nanti bisa seperti Behar Merlaku ini .(G76)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar