Menurut Shawn Messonnier, seorang dokter hewan dan pendiri rumah sakit hewan Paws & Claws di Plano, Texas, sebenarnya Anda tidak perlu secemas itu. "Ketakutan bahwa kucing dapat berbahaya pada bayi di dalam kandungan itu memang berhubungan dengan parasit yang dibawa oleh mereka. Tapi, sebenarnya parasit ini tidak lantas ditularkan pada manusia dan menyebabkan infeksi seperti toksoplasma," jelas Messonnier.
Jika Anda sudah lama memelihara kucing, kemungkinan Anda sudah pernah terinfeksi dulu dan tidak menyadarinya. Selain itu, infeksi toksoplasma juga biasanya bersifat ringan dan tanpa gejala, serta akan sembuh dengan sendirinya. Yang perlu dikhawatirkan adalah jika Anda bukanlah tipe carrier, lalu terkena infeksi toksoplasma. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan cacat pada janin dan berakibat fatal pada bayi.
Agar Anda tidak lagi perlu khawatir soal keamanan dan kesehatan janin selama kehamilan, serta binatang peliharaan pun dapat berada dalam kondisi serupa, Messonnier menganjurkan untuk mengikuti panduan berikut ini:
1. Ketahui risiko Anda
Lakukan tes darah untuk mengetahui apakah Anda sudah pernah terpapar toksoplasma sebelumnya. Jika ternyata pernah, risiko janin untuk terkena infeksi tersebut bisa dibilang hampir tidak ada, sebab Anda telah memiliki imunitas terhadap infeksi tersebut. Tapi jika hasil tes darah menunjukkan hasil negatif, Anda perlu lebih berhati-hati selama kehamilan. Sebab, jika sampai terkena infeksi ini selama kehamilan, janin akan terancam bahaya.
2. Lindungi diri sendiri
Toksoplasma biasanya ditularkan dari kucing yang telah terinfeksi ke manusia, melalui kontak berupa kotoran hewan. Hal ini bisa terjadi jika Anda terbiasa membersihkan kotoran kucing, lalu tanpa sadar menyentuhkan tangan ke mulut. Untuk menghilangkan risiko seperti ini, mintalah suami atau orang lain di rumah untuk melakukan tugas ini selama kehamilan.
Agar Anda tidak lagi perlu khawatir soal keamanan dan kesehatan janin selama kehamilan, serta binatang peliharaan pun dapat berada dalam kondisi serupa, Messonnier menganjurkan untuk mengikuti panduan berikut ini:
1. Ketahui risiko Anda
Lakukan tes darah untuk mengetahui apakah Anda sudah pernah terpapar toksoplasma sebelumnya. Jika ternyata pernah, risiko janin untuk terkena infeksi tersebut bisa dibilang hampir tidak ada, sebab Anda telah memiliki imunitas terhadap infeksi tersebut. Tapi jika hasil tes darah menunjukkan hasil negatif, Anda perlu lebih berhati-hati selama kehamilan. Sebab, jika sampai terkena infeksi ini selama kehamilan, janin akan terancam bahaya.
2. Lindungi diri sendiri
Toksoplasma biasanya ditularkan dari kucing yang telah terinfeksi ke manusia, melalui kontak berupa kotoran hewan. Hal ini bisa terjadi jika Anda terbiasa membersihkan kotoran kucing, lalu tanpa sadar menyentuhkan tangan ke mulut. Untuk menghilangkan risiko seperti ini, mintalah suami atau orang lain di rumah untuk melakukan tugas ini selama kehamilan.
"Atau, Anda bisa mengenakan sarung tangan dan mencuci tangan setelahnya. Parasit ini juga bisa berpindah melalui kegiatan seperti berkebun, makan sayuran yang belum dicuci, terutama bila peliharaan Anda sering buang kotoran di kebun," kata Messonnier lagi. Biasakan membersihkan semua sayuran untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
3. Amankan juga kucing Anda
Kucing bisa terkena toksoplasma akibat memakan daging mentah, burung, tikus, atau tanah. Jadi, pastikan kucing selalu berada di dalam rumah dan hindari membawa pulang kucing dari luar rumah selama kehamilan.
3. Amankan juga kucing Anda
Kucing bisa terkena toksoplasma akibat memakan daging mentah, burung, tikus, atau tanah. Jadi, pastikan kucing selalu berada di dalam rumah dan hindari membawa pulang kucing dari luar rumah selama kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar