Anda mungkin akan terganggu saat teman atau pasangan anda yang tidur di samping anda tidur dalam kondisi mendengkur. Selain berisik dan mengganggu, Gangguan tidur akibat penyempitan saluran pernapasan ini juga berpotensi memicu masalah kesehatan serius, bahkan dalam kasus tertentu bisa memicu kematian.
Ketika tidur, bagian belakang tenggorokan menyempit ke bawah sehingga tanpa sadar akan menggetarkan jaringan sekitar saar kita mengambil napas. Namun, ada pula yang getaran terjadi akibat penyempitan jalan napas di daerah mulut atau hidung.
Pakar gangguan tidur dari Rumah Sakit St George Sidney Australia, Dr. Peter Cistulli, mengatakan, penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Ada dua tingkatan mendengkur. Pertama, sindrom resistensi saluran napas bagian atas, di mana ada perlawanan aliran udara yang membuat penurunan kadar oksigen. Kedua, sindrom sleep apnea-hypopnea obstruktif, di mana terjadi peningkatan resistensi yang membuat asupan oksigen semakin berkurang dan seringkali membuat kita bangun.
Bagaimana menghentikannya? Yang utama adalah perhatikan kualitas tidur. Bisa dengan membiasakan olahraga secara teratur untuk mengurangi lemak tubuh, hindari konsumsi obat sebelum tidur, dan lakukan relaksasi otot. Biasakan pula tidur pada waktu yang teratur setiap malam dengan durasi cukup.
Lakukan pula latihan berikut untuk mengurangi intensitas dengkuran:
- Katakan a-e-i-o-u dengan keras tiga kali sehari.
- Tutup mulut dan kerutkan bibir. Tahan selama 30 detik.
- Dengan mulut terbuka, gerakkan rahang ke kanan dan tahan selama 30 detik. Ulangi ke arah kiri.
- Dengan mulut terbuka, kontraksikan otot di bagian belakang tenggorokan berulang selama 30 detik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar