Karir pria 27 tahun bernama asli Yoga Syahputra itu memang sedang di atas angin. Dalam sehari, dia memiliki delapan acara yang harus dipandu. Melihat bagaimana Olga menjalani aktivitas seperti melihat bola bekel yang dipantulkan. Melompat ke sana kemari tanpa terasa lelah. Jadi tak heran kalau pria yang kerap bergaya kemayu itu sekarang menjadi sangat sulit diwawancarai. Kalaupun bisa ditemui setelah membawakan acara di stasiun TV, paling lama dia punya waktu tiga hingga lima menit saja untuk wawancara.Sebab, dengan segera Olga harus bergeser ke stasiun TV lainnya. Di sana dia sudah ditunggu untuk mengisi acara secara live (langsung). Begitu ketatnya jadwal acara, sampai-sampai asistennya yang bernama Erik mulai merasa khawatir kalau ada wartawan yang ingin mewawancarai Olga. ”Aduh, cepetan wawancaranya. Jangan lama-lama. Olga sudah ditungguin di Global (Global TV, Red). Mau ada live di sana. Tempatnya jauh di Depok. Nggak boleh telat. Kalau telat, nanti kita diomelin,” ucapnya sewot ketika JPNN mewawancarai Olga Jumat pekan lalu (27/8) di gedung Trans TV. Kala itu Olga selesai memandu acara Online bersama Jeng Kelin.
Wajar saja kalau Erik sampai merasa begitu khawatir. Sebab, sebagai asisten, dia juga harus memastikan Olga tepat waktu berada di lokasi acara. Dalam sehari, pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1983, itu membawakan empat acara secara live. Mulai Saatnya Kita Sahur di Trans TV, Dahsyat di RCTI, Online di Trans TV, dan Bukan Buka Biasa di Global TV. Acara lainnya (yang tidak dibawakan secara live) adalah kuis Apa Ini Apa Itu di RCTI, OMG di AnTV, Wayang on Stage di AnTV, juga sinetron Mister Olga di RCTI.
Melihat ragam acara Olga, terlihat bahwa sulung di antara tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan Nurhida itu menjadi rebutan stasiun TV. Penyebabnya tentu saja karena Olga adalah sosok yang bisa membuat rating program TV meroket. Peraih penghargaan Panasonic Gobel Award dua tahun berturut turut-turut (2009 dan 2010) untuk kategori pelawak terfavorit tersebut memang sedang diminati. Gaya bicaranya yang spontan, ceplas-ceplos, serta ketidakbisaan Olga dalam melafalkan alfabet secara urut dan berbahasa Inggris malah menjadi daya tarik tersendiri.
Padahal, jika melihat perjalanan presenter Dahsyat ini, dulu dia bukan siapa-siapa. Dulu Olga hanya seorang penggemar yang sering meminta tanda tangan dan berfoto bareng idolanya. Hingga akhirnya, dia ditawari untuk bermain di film Lenong Bocah. Tapi, pria berdarah Padang-Jawa itu harus mengikuti latihan terlebih dahulu di Sanggar Ananda asuhan Aditya Gumay. “Tapi, kan Olga nggak punya uang. Terpaksa Olga jual kulkas untuk bayar kursus di Sanggar Ananda,” ungkapnya.
Akhirnya kulkas orang tua yang dia jual diganti oleh Bertrand Antolin, bintang sinetron yang menjadi sahabatnya. Setelah menjadi murid Sanggar Ananda, memang Olga kerap mengikuti syuting. Namun, perannya masih sekadar lewat. Untuk menambah penghasilan, dia pun menjadi asisten penyanyi dangdut Rita Sugiarto. Memang berliku jalan yang harus dilalui Olga.
Tapi, sekarang kerja kerasnya berbuah. Apalagi, dua tahun belakangan banyak penghargaan menghampiri dia. Ada lima penghargaan yang dia raih selama 2009-2010. Dulu Olga masih tinggal di rumah susun saat mengawali karir. Sekarang dia sudah memiliki rumah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Malah, pelantun tembang Hancur Hatiku dan Jangan Ganggu Aku Lagi itu mulai memikirkan untuk berbisnis.
Menyadari karir di dunia hiburan tidak bisa diprediksi, dia pun mulai menyiapkan investasi untuk masa depan. Olga membeli tanah di dekat rumahnya untuk dijadikan kos-kosan. “Olga mau buka kos-kosan. Untuk pegangan kalau nggak laku lagi. Olga takut rezeki Olga habis,” katanya. Ketika ditanya berapa honor yang diterima, Olga memang tidak pernah mau menjawab.
Tapi, melihat banyaknya acara yang dia asuh, sudah bisa dibayangkan bahwa pendapatannya berlipat-lipat dari tahun sebelumnya. Namun, kata dia, honor bukan menjadi alasan utama ketika menerima tawaran. Bintang film Hantu Taman Lawang itu berkelakar bahwa dirinya sudah menjadi orang kaya dan berduit.
“Duit Olga udah banyak. Sudah Rp 800 triliun. Olga masuk menjadi orang terkaya kedua di dunia versi majalah luar negeri. Jadi nggak perlu ngurusin berapa honor yang diterima. Berapa saja, alhamdulillah,” katanya, lantas terbahak.
Namun, di balik itu semua ada harga yang harus dia bayar. Terutama waktu berkumpul bersama keluarga. “Tahun ini memang padat banget kerjaan Olga. Sampai-sampai Olga merasa terpenjara, nggak bisa ngapa-ngapain,” ungkapnya. Sebenarnya pada bulan puasa kali ini dia hanya mengambil pekerjaan sahur dan buka puasa. Tapi, ada beberapa program yang rencana awalnya tidak ditayangkan saat bulan puasa akhirnya ditayangkan karena dianggap pas.
“Sinetron Mister Olga itu sebenarnya bukan untuk bulan puasa, tapi kata orang RCTI bagus untuk puasa. Ya sudah, mau nggak mau, Olga harus ikut syuting lagi karena sudah terikat kontrak. Wayang on Stage di AnTV juga begitu. Karena rating-nya bagus, pas puasa ditayangin juga,” jelasnya.
Capek sudah pasti dia rasakan. Apalagi, dalam sehari dia hanya tidur dua jam. “Makanya Olga banyak-banyakin minum air putih pas sahur. Sama berdoa kepada Allah supaya Olga dikasih kesehatan,” lanjutnya.
Satu sisi Olga memang menjadi rebutan stasiun TV untuk menaikkan rating. Tapi, di sisi yang lain Olga juga menjadi incaran KPI (Komisi Penyiaran
Satu sisi Olga memang menjadi rebutan stasiun TV untuk menaikkan rating. Tapi, di sisi yang lain Olga juga menjadi incaran KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) dan juga masyarakat. Berulang-ulang KPI mengingatkan Olga agar memperbaiki gaya lawakannya. Teguran KPI itu dilayangkan ke stasiun TV yang menayangkan program Olga. Mulai keberatan akan gaya kebanci-bancian, kebiasaan latah, hingga gaya spontan Olga ketika mendorong lawan mainnya hingga terjatuh.
Saat memandu acara Dahsyat, dia pernah mendapatkan keluhan dari band Five Minutes yang merasa tersinggung akan sikap Olga. “Masalah itu sih Olga selalu berpikiran positif saja. Orang kan ada yang suka, ada yang tidak. Yang negor Olga tidak semua bertujuan untuk memperbaiki, tapi ada juga yang ingin menjatuhkan. Tapi, Olga percaya tidak ada yang mampu menjatuhkan Olga kecuali Allah,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar