Keberadaan lautan di bawah permukaan Titan, bulan raksasa Planet Saturnus, telah lama diduga. Dalam penelitian terbaru, NASA mengonfirmasi bahwa lautan di bawah permukaan Titan memang benar-benar ada.
NASA melakukan studi dengan bantuan wahana antariksa Cassini yang mengorbit Saturnus sejak tahun 2004. Mereka memanfaatkan saat di mana Cassini melayang di jarak terdekat dengan Titan pada tahun 2006 dan 2011.
Riset fokus pada pengukuran gravitasi dan pengamatan fenomena pasang surut. Ilmuwan mengamati percepatan Cassini untuk mengukur gaya gravitasi. Pengukuran gravitasi akan membantu ilmuwan memecahkan misteri interior Titan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Titan mudah menyusut dan meregang. Kecepatan deformasi tersebut menunjukkan bahwa interior Titan terdiri dari material yang fleksibel, berupa lautan.
"Lautan di bawah permukaan Titan sudah diperkirakan, tapi sebelumnya masih berupa spekulasi. Pengukuran ini menunjukkan pada Anda bahwa lautan itu memang ada," kata Luciano Less, pemimpin studi dan pakar geodesi dari Università La Sapienza di Roma.
Lautan diperkirakan ada di 100 kilometer atau kurang dari permukaan Titan. Meski demikian, kedalaman dan komposisi lautan ini belum diketahui. Juga, belum diketahui apakah ada kehidupan di lautan itu.
"Kami belum bisa mengatakan kedalaman laut itu 10 kilometer atau 100 kilometer. Kami hanya tahu bahwa ada lautan di sana," ungkap Iess seperti dikutip Space, Kamis (28/6/2012).
"Pengukuran kami tidak dapat mengatakan apa pun tentang adanya kehidupan di Titan, tetapi ada banyak molekul organik di sana, dan ada air, jadi ada banyak komponen yang mendukung kehidupan," tambahnya.
Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Science, Kamis kemarin. Diketahui bahwa bukan hanya Titan yang memiliki lautan di bawah permukaan. Lautan juga diduga ada di satelit Jupiter, Ganymede, Callisto, dan Europa.
NASA melakukan studi dengan bantuan wahana antariksa Cassini yang mengorbit Saturnus sejak tahun 2004. Mereka memanfaatkan saat di mana Cassini melayang di jarak terdekat dengan Titan pada tahun 2006 dan 2011.
Riset fokus pada pengukuran gravitasi dan pengamatan fenomena pasang surut. Ilmuwan mengamati percepatan Cassini untuk mengukur gaya gravitasi. Pengukuran gravitasi akan membantu ilmuwan memecahkan misteri interior Titan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Titan mudah menyusut dan meregang. Kecepatan deformasi tersebut menunjukkan bahwa interior Titan terdiri dari material yang fleksibel, berupa lautan.
"Lautan di bawah permukaan Titan sudah diperkirakan, tapi sebelumnya masih berupa spekulasi. Pengukuran ini menunjukkan pada Anda bahwa lautan itu memang ada," kata Luciano Less, pemimpin studi dan pakar geodesi dari Università La Sapienza di Roma.
Lautan diperkirakan ada di 100 kilometer atau kurang dari permukaan Titan. Meski demikian, kedalaman dan komposisi lautan ini belum diketahui. Juga, belum diketahui apakah ada kehidupan di lautan itu.
"Kami belum bisa mengatakan kedalaman laut itu 10 kilometer atau 100 kilometer. Kami hanya tahu bahwa ada lautan di sana," ungkap Iess seperti dikutip Space, Kamis (28/6/2012).
"Pengukuran kami tidak dapat mengatakan apa pun tentang adanya kehidupan di Titan, tetapi ada banyak molekul organik di sana, dan ada air, jadi ada banyak komponen yang mendukung kehidupan," tambahnya.
Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Science, Kamis kemarin. Diketahui bahwa bukan hanya Titan yang memiliki lautan di bawah permukaan. Lautan juga diduga ada di satelit Jupiter, Ganymede, Callisto, dan Europa.
Sumber :
Editor :
Kistyarini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar