Karena rakyat
Indonesia sejak dini sudah didoktrin dengan lagu2 yang tidak
bermutu & mengandung banyak kesalahan, mengajarkan kerancuan, dan
menurunkan motivasi.
Mari kita
buktikan : "Aku seorang kapiten... mempunyai pedang
panjang...kalo berjalan prok..prok.. prok... aku seorang kapiten!"
Perhatikan di
bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita
tentang sepatunya (inkonsistensi).
Harusnya dia
tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia
bernyanyi : "mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang).. kalo berjalan
prok..prok.. prok.."
nah, itu baru
klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
"mempunyai pedang panjang... kalo berjalan ndul..gondal. ..gandul.. atau
srek.. srek.. srek.." itu baru sesuai dengan kondisi pedang panjangnya!
"Balonku ada
5... rupa-rupa warnanya... merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru...
meletus balon hijau, dorrrr!!!"
Perhatikan
warna-warna kelima balon tersebut, kenapa tiba-tiba muncul warna hijau? Jadi
jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 ! -
"Bangun
tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu..
membersihkan tempat tidurku.."
Perhatikan
setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat
anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan
selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak
langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!
"Naik-naik
ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..kiri kanan kulihat saja.. banyak
pohon cemara.. 2X"
Lagu ini dapat
membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal
lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata
setelah melihat jalanan yang tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau
berbuat apa, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja,
gak maju-maju!
"Naik kereta
api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke Bandung .. Surabaya..bolehlah naik
dengan naik percuma..ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama"
Nah, yang begini
ini yang parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta-Malang danJakarta-Surabaya!
"Di pucuk
pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul-siul sepanjang hari dengan
tak jemu-jemu..mengangguk-ngangguk sambil bernyanyi tri li
li..li..li..li..li.."
Ini juga
menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak-anak akan realita yang
sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit ! kalo
tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang (catatan: acara lagu anak-anak
dengan presenter agnes monica waktu dia masih kecil adalah Tra la la trili
li!), bukan burung!
"Pok ame
ame.. belalang kupu-kupu.. siang makan nasi, kalo malam minum susu.."
Ini jelas lagu
dewasa dan tidak konsumsi anak-anak! karena yang disebutkan di atas itu adalah
kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil, karena belom boleh
maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya minum susu!
"Nina bobo
nina bobo oh nina bobo... kalau tidak bobo digigit nyamuk"
menurut psikolog:
jadi sekian tahun anak-anak indonesia diajak tidur dengan lagu yang penuh nada
mengancam.
"Bintang
kecil dilangit yg biru..."
(Bintang kan
adanya malem, lah kalo malem mang warna langitnya biru?)
"Ibu kita
Kartini...harum namanya"
(Nama nya kartini
apa Harum ?)
"Cangkul-cangkul,
cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita..."
(kalo mau nanam
jagung, ngapain dalam-dalam emang mo bikin sumur?
ini siapa yang posting?
BalasHapustolol yah...
hahaha..
lagu balonku versi asli itu balonnya "hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru".. bukan merah... hihihi...
mungkin harus berpikir dua kali sebelum posting hal tolol kaya gini... :)
hahahaa
HapusDibandingin sekarang ada gak yg nyiptain lagu anak2 bisa seenak dulu easy listening, siapa? mana? mana? mana?...ini yg posting pasti jaman kecilnya gak pernah nyanyi lagu2 anak2 itu jd nya gak pinter deh hahahaha
BalasHapus