Saat flu atau pilek
orang akan merasa terganggu karena kemampuan mencium bau akan terganggu. Tapi
June Blythe berhasil melalui waktu 37 tahun tanpa bisa mencium bau atau aroma
apapun.
June (65 tahun) diketahui kehilangan indera rasa dan
bau karena memiliki kondisi rhinosinositis kronis pada tahun 1975. Akibat
kondisi ini, selama 37 tahun ia tidak bisa mengendus rasa atau bau apapun.
Kondisi ini turut pula membuatnya tidak bisa bernapas melalui
hidung sehingga membuat penyakit asma yang dimilikinya semakin memburuk. Namun
kini ia bisa merasa lega, karena operasi selama 3 jam yang dilakukan dokter
bisa mengembalikan kemampuan indera rasa dan baunya.
“Saya seperti hidup di dunia yang berbeda. Saya tidak
pernah berpikir bisa mencium kembali setelah 37 tahun tidak ada rasa atau bau
sama sekali,” ujar June, seperti dikutip dari Mirror.co.uk Selasa (18/9/2012).
June yang tinggal di Taverham, Norfolk mendatangi
James Paget University Hospital di Gorleston, Norfolk dan menjalani operasi
selama 3 jam untuk membersihkan polip dari rongga sinusnya.
Sebelumnya June sudah pernah menjalani operasi namun
tidak berhasil, kondisi ini membuat June tidak memiliki harapan yang tinggi
bahwa suatu hari ia bisa mencium rasa dan bau lagi.
Namun ternyata operasi yang dilakukan selama 3 jam
memberikannya harapan baru. Sekitar 10 hari setelah dioperasi tiba-tiba ia
menyadari bahwa dirinya bisa mencium aroma lemon, seketika ia pun menangis
sukacita.
“Dulu saat saya tidak bisa mencium, saya harus
mengandalkan ingatan untuk mengingat bagaimana barang yang berbau dan terasa.
Tapi sekarang saya seperti keluar adri vakum dan bisa mencium serta merasa
apapun,” ujar June.
Rhinosinositis kronis didefinisikan sebagai kelompok
gangguan yang ditandai dengan peradangan pada mukosa hidung dan sinus paranasal
minimal selama 12 minggu. Hal ini membantu dokter membuat diagnosis yang lebih
akurat sehingga dapat memberikan perawatan klinis yang tepat.
Kondisi ini biasanya didiagnosis berdasarkan gejala
yang muncul saja, tetapi mekanisme patofisiologis banyak berperan dalam
penyakit dan untuk menentukan penyebabnya. Jika penyebabnya diketahui maka bisa
diberikan rencana pengobatan yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar