Jakarta,
Meski prostitusi di Filipina sebenarnya ilegal, beberapa klinik yang dikelola
pemerintah diam-diam melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pekerja
seks. Bahkan, yang belum pernah berhubungan seks akan diberi sertifikat
keperawanan.
Fakta ini terungkap dalam surat rahasia yang dikirim oleh seorang diplomat Amerika Serikat, Kristie Kenney untuk kedutaan besar di negaranya. Baru-baru ini, dokumen yang diberi kode 09-MANILA-1827 itu dibocorkan di internet melalui situs WikiLeaks.
Salah satu pernyataan Kenney dalam surat itu adalah, klinik kesehatan milik pemerintah Angeles City memberikan sertifikat keperawanan dan status kesehatan seksual pada para pekerja di klub malam. Aktivitas ini dilakukan diam-diam, sebab prostitusi sebenarnya ilegal di seluruh Filipina.
"Laporan dari bagian imigrasi kedutaan besar di Manila melaporkan, beberapa bar, hotel dan klinik swasta menjalin kerja sama dengan klinik pemerintah untuk menfasilitasi prostitusi," tulis Kenney dalam dokumen tersebut, seperti dikutip dari CBNnews,
Klinik-klinik tersebut menjalankan aktivitas rahasianya dalam rangka mengendalikan tingkat penularan infeksi kelamin. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, klinik-klinik tersebut akan mudah memantau persebaran infeksi di kalangan para pekerja seks.
Tak hanya memeriksa kesehatan seksual dan status keperawanan, klinik-klinik kesehatan yang dikelola oleh pemerintah tersebut juga memberikan pelatihan khusus. Materinya seputar seks yang aman, termasuk cara memasangkan kondom secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pelanggan.
Penggunaan kondom, baik kondom laki-laki maupun kondom perempuan diyakini cukup efektif mencegah penularan infeksi kelamin termasuk Human Imunnodeficiency Virus (HIV). Namun pelanggan sering sulit diminta memakai kondom, karena merasa kenikmatannya akan berkurang.
Temuan ini makin menghebohkan karena beberapa waktu yang lalu, Duta Besar Amerika Serikat Harry Thomas mengatakan bahwa 40 persen pria asing yang berkunjung ke Filipina adalah untuk berhubungan seks. Bahkan menurut Thomas, beberapa pejabat Filipina yang terlibat perdagangan seks ilegal.
Fakta ini terungkap dalam surat rahasia yang dikirim oleh seorang diplomat Amerika Serikat, Kristie Kenney untuk kedutaan besar di negaranya. Baru-baru ini, dokumen yang diberi kode 09-MANILA-1827 itu dibocorkan di internet melalui situs WikiLeaks.
Salah satu pernyataan Kenney dalam surat itu adalah, klinik kesehatan milik pemerintah Angeles City memberikan sertifikat keperawanan dan status kesehatan seksual pada para pekerja di klub malam. Aktivitas ini dilakukan diam-diam, sebab prostitusi sebenarnya ilegal di seluruh Filipina.
"Laporan dari bagian imigrasi kedutaan besar di Manila melaporkan, beberapa bar, hotel dan klinik swasta menjalin kerja sama dengan klinik pemerintah untuk menfasilitasi prostitusi," tulis Kenney dalam dokumen tersebut, seperti dikutip dari CBNnews,
Klinik-klinik tersebut menjalankan aktivitas rahasianya dalam rangka mengendalikan tingkat penularan infeksi kelamin. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, klinik-klinik tersebut akan mudah memantau persebaran infeksi di kalangan para pekerja seks.
Tak hanya memeriksa kesehatan seksual dan status keperawanan, klinik-klinik kesehatan yang dikelola oleh pemerintah tersebut juga memberikan pelatihan khusus. Materinya seputar seks yang aman, termasuk cara memasangkan kondom secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pelanggan.
Penggunaan kondom, baik kondom laki-laki maupun kondom perempuan diyakini cukup efektif mencegah penularan infeksi kelamin termasuk Human Imunnodeficiency Virus (HIV). Namun pelanggan sering sulit diminta memakai kondom, karena merasa kenikmatannya akan berkurang.
Temuan ini makin menghebohkan karena beberapa waktu yang lalu, Duta Besar Amerika Serikat Harry Thomas mengatakan bahwa 40 persen pria asing yang berkunjung ke Filipina adalah untuk berhubungan seks. Bahkan menurut Thomas, beberapa pejabat Filipina yang terlibat perdagangan seks ilegal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar