Rangsangan pada payudara ternyata banyak mendatangkan manfaat. Selain menimbulkan orgasme,rangsangan pada payudara diklaim
bisa memproduksi ASI. Benarkah?
Seperti dikutip Today Moms, seorang wanita bisa dengan mudah merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Salah satu terapi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi pil KB secara rutin selama beberapa bulan. Kemudian berhenti sesaat menjelang proses adopsi.
Ketika konsumsi sejumlah obat dan herbal disebut dapat membantu sekresi ASI, upaya membiarkan bayi mengisap puting juga diyakini dapat merangsang produksi ASI sedikit demi sedikit.
Seperti dikutip Today Moms, seorang wanita bisa dengan mudah merangsang payudara untuk memproduksi ASI. Salah satu terapi yang disarankan adalah dengan mengonsumsi pil KB secara rutin selama beberapa bulan. Kemudian berhenti sesaat menjelang proses adopsi.
Ketika konsumsi sejumlah obat dan herbal disebut dapat membantu sekresi ASI, upaya membiarkan bayi mengisap puting juga diyakini dapat merangsang produksi ASI sedikit demi sedikit.
"Hanya butuh tiga hari bagi bayi angkat saya mengisap puting, hingga akhirnya saya bisa memproduksi susu," ujar Jane Anne Wilder, seorang wanita yang mengadopsi bayi 17 tahun lalu.
"Dia bukan anak biologis saya, karena saya tak akan melewatkan kesempatan sedikit pun untuk memperkuat ikatan dengannya," kata Wilder.
Dengan perangsangan payudara yang kemudian dapat menimbulkan produksi ASI membuat semakin banyak wanita yang menyusui anak angkatnya. Salah satunya, Anne Schaeffer yang telaten menyusui sendiri bayi angkatnya.
"Tidak mungkin bagi saya untuk memahami ikatan emosional dengan bayi saya, jika tak menyusui sendiri," ujarnya.
Schaeffer mendapat bantuan dari Julie Bouchet-Horwitz, seorang praktisi dan konsultan laktasi. Setelah mengikuti panduan mengenai terapi laktasi, Schaeffer mampu produk ASI sendiri, meski tak hamil dan melahirkan.
"Sungguh melegakan, ketika saya mampu merasakan semacam ikatan fisik," kata wanita yang memutuskan mengangkat anak setelah mengalami keguguran empat kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar