Rabu, 11 Juli 2012

Gagap dan Bungkuk? Mungkin Gejala Ataxia...

Share on :
Ataxia atau Spinocerebellar Degeneration adalah penyakit yang menyerang otak kecil dan tulang belakang dan menyebabkan gangguan pada syaraf motorik. 
Penderita akan kehilangan kendali terhadap syaraf-syaraf motoriknya secara bertahap dan makin lama kondisi fisiknya akan makin parah! Awalnya mungkin penderita hanya akan merasa longtai saat berjalan, lalu penderita akan sering terjatuh, tidak bisa menggapai barang dalam jarak dekat, penderita ingin bergerak tapi tidak bisa bergerak, penderita ingin bicara tapi tidak bisa bicara, tapi penderita tidak kehilangan kecerdasannya dan tetap mengerti akan keadaannya. Penyakit ini sangat-amat serius!
 
Ataxia bukanlah penyakit menular, namun sebagian besar karena turunan walaupun ada juga ataxia yang penyebabnya karena trauma ataupun zat-zat toksik.
 
Gejala dari ataxia pada intinya merupakan gejala-gejala dimana seseorang tidak dapat mengkoordinasikan bagian-bagian tubuhnya, seperti:
 
1. Tidak bisa atau kurang kemampuan untuk berjalan akibat otot di tangan dan kaki menjadi lemah
 
2. Hilangnya koordinasi, sehingga mempersulit berjalan dan mengurangi kemampuan tangan dalam meraih benda-benda meskipun letaknya dekat
 
3. Berkurangnya tingkat penglihatan dan pendengaran
 
4. Gagap dalam berbicara
 
5. Otot punggung menjadi bungkuk
 
6. Jantung sering berdebar dan pembesaran pada jantung

7. Saat keadaan memburuk, Ataxia bahkan bisa mempengaruhi bicara dan menelan makanan

 
Ada lebih dari 40 jenis Ataxia yang didapat dari keturunan, namun yang paling banyak menyerang adalah:
1. Friedreich Ataxia, penyakit keturunan ini menyerang sistem syaraf dan dapat mengganggu bicara sampai pada gangguan jantung.

2. Sensory Ataxia, disebabkan karena hilangnya input sensor dalam mengatur gerakan, sehingga menyebabkan kondisi yang kurang terkoordinasi.

3. Spinocerebellar Ataxia, sejenis kelainan genetik yang ditandai dengan pengurangan pada tingkat koordinasi tangan, cara bicara, dan gerakan mata. Biasanya ditemukan kelainan pada otak kecil.

Hingga saat ini belum didapatkan obat-obat yang memberikan harapan yang baik bagi penyembuhan maupun pencegahan ataxia.

Saat ini, penderita ataxia harus dirawat secara bersama-sama oleh spesialis saraf dan rehabilitasi medis untuk mobilisasi lebih lanjut.



Sumber:
health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar